SEBUAH PENGORBANAN YANG BERSIFAT POLITIS

Sebuah Pengorbanan Yang Bersifat Politics (Schapelle Corby)Arifin Wardiyanto: Dukungan Grasi Schapelle Corby
Bukti Baru Bahwa Schapelle Corby
Tidak Bersalah Yang Diabaikan
34 Tersembunyi Fakta - Schapelle
Corby (Rinci)
Hakim Agung Ayyub:
Corby Harusnya Bebas


Bagaimana pemerintah Australia dengan sengaja menahan atau menyembunyikan bukti yang sangat penting dari pengadilan Indonesia, mengelabui masyarakatnya sendiri, merekayasa sebuah kampanye media yang belum pernah ada sebelumnya, dan dengan tidak mengenal belas kasihan menyebarkan badan-badan kenegaraan untuk melawan salah satu warga negaranya sendiri.

Ini adalah sebuah cerita yang menakutkan tetapi juga sekaligus benar; sebuah kisah horor politis yang aneh sekali yang masih belum terkuak hingga kini. Kisah ini mengemukakan apa yang terjadi ketika hak-hak azasi manusia seseorang bertentangan dengan kebutuhan politis strategis. Kisah ini menguak penggunaan badan-badan pemerintah Australia yang tak berperikemanusiaan, sebuah rezim pengelola opini yang belum pernah ada sebelumnya, terhadap seorang wanita yang tidak bersalah dan keluarganya.

Cerita ini membeberkan, dan menunjukkan tindakan-tindakan yang menghancurkan, direkayasa sebelumnya dan sering kali brutal yang dapat dilakukan oleh pemerintah Barat terhadap seorang warga negara yang tak berdaya, hanya untuk mengejar kebijaksanaan politis semata.


Bukti-bukti yang mengungkap dari setiap penyalah-gunaan yang didokumentasikan dalam film tersedia dalam laporan dan bagian pengungkapan website ini.


LAPORAN EXPENDABLE
Email dan sistem komunikasi kabel milik Pemerintah Australian dapat dilihat dalam beberapa laporan berikut ini:

Laporan Transit
Komunikasi kabel dan korespondensi: oleh para petugasnya sendiri
Laporan Pengelakan Timbal Balik
Penggandaan, pengelakan, dan penafsiran yang salah
Laporan Pelengkap
Kerancuan, penahanan informasi dan pengelakan tanggung jawab
Laporan Orang Dalam
Pengerdilan yang Dilakukan Australia terhadap Upaya Banding Schapelle Corby
Laporan PowderGate
Eksploitasi, informasi yang keliru, dan manipulasi persepsi
Laporan Penyitaan Politis
Sabotase terhadap upaya banding, pengesahan penyalah-gunaan, dan pemerasan
Laporan Penyalah-gunaan FOI
Persengkongkolan, upaya menutupi kejahatan, dan penyalah-gunaan hak-hak hukum.
Pemaparan Kasus
Komunikasi kabel pemerintah, Korespondensi & Dokumen
Laporan Whitewash (Cuci Tangan)
Upaya menutup-nutupi Peran Politis AFP & Korupsi
Ketiadaan Motif
Ketiadaan atau pengingkaran adanya keuntungan finansial dari upaya penyeludupan ke Bali
Laporan Quango
Upaya menutup-nutupi, persekongkolan & penerapan sangsi pada penyalah-gunaan
Laporan Sumber Kandidat
Korupsi, persekongkolan & upaya menutup-nutupi
Penyalahgunaan Media: Contoh-contoh
Pengelolaan opini, rekayasa & penyensoran
Wawancara
Allan Kessing
(Bandara)
Wawancara
Col Chapman (Penyalahgunaan Media)



PEMBUKAAN

Seorang wanita Australia berusia 27 tahun, Schapelle Corby, dijatuhi hukuman 20 tahun di sebuah penjara Indonesia di bulan Mei 2005, setelah 4,2 kg ganja didapati dalam tas boogie bawaannya pada saat tiba di Bali. Tetapi sebenarnya nasibnya tidak ditentukan di Bali, melainkan di Canberra.


KORUPSI ALA AUSTRALIA: SEBUAH PENGORBANAN YANG BERSIFAT POLITIS

Kasus Schapelle Corby muncul di horison politik di akhir tahun 2004. Bahkan pada tahap awal ini, banyak jawaban yang dirasa kurang untuk pertanyaan-pertanyaan yang semakin banyak jumlahnya, pertanyaan-pertanyaan yang semakin ngotot, dan semakin mengusik perhatian para politisi Australia.

Kasusnya itu sendiri menjadi sedemikian sengit lagi. Ringkasan isi berikut ini yang didapat dari makalah riset tahun 2009 menggambarkan beberapa alasannya:


Ditimpakan pada usul-usul dan saran-saran lain yang sangat masuk akal dan memiliki dasar yang baik, pengertian bahwa Scahapelle Corby:
  • bagaimanapun telah memperoleh 4,2 kg ganja karena sudah bekerja begitu keras sekedar untuk mendapatkan uang untuk membayar penerbangan, tidak mempunyai catatan kriminal, dan bukan pengguna narkoba.
  • menaruhnya didalam tasnya dan menyobek tas plastiknya untuk mengeluarkan bau.
  • memilih untuk menyelundupkan ganja ke sebuah negara dimana narkoba jenis ini harganya begitu kecil dibandingkan nilai harganya di Australia.
  • katakanlah bahwa ia membawa, tas yang berbau khas dan lolos deteksi itu melewati bandara Domestik Brisbane, Bandara Domestik Sydney, dan Bandara Internasional Sydney , melewati petugas pemeriksa penumpang masuk, anjing pelacak, mesin x-ray, CCTV, polisi, petugas pabean dan petugas pengurus barang bawaan.
  • menaruh nama lengkap dan alamat pada tas bawaan ketika ia masuk di bandara.
  • secara terbuka menyatakan bahwa tas itu miliknya ketika sedang diteliti petugas pabean Indonesia.
  • memprotes terhadap cara penanganan polisi/petugas pabean, dan dengan demikian merusak barang bukti, yang tentunya akan menjebloskannya seandainya ia benar telah menaruh narkoba itu.
  • secara resmi meminta agar ganja itu diuji untuk mengetahui negara asal, yang tentunya akan lebih memberatkan dirinya seandainya narkoba itu berasal dari Australia.
  • memohon diadakan tes DNA dan sidik jari yang tentunya justru akan merugikan dirinya sendiri seandainya dia menaruhnya.
  • menolak untuk mempertimbangkan tawar-menawar banding walaupun mempunyai keuntungan berdasarkan penentuan hukuman.
  • minta diberikan rekaman CCTV dari Bandara Sydney dan Brisbane dimana kerangka tas yang mengembung tentu akan menyebabkan kerugian baginya.
  • meminta catatan panjang dari bandara Denpasar yang tentunya justru akan mengesahkan tuntutan polisi seandainya memang jujur.
  • melakukan sandiwara cerita yang menawan bahwa dia tentulah sudah mengambil habis semua piala Oscar dalam sebuah acara penerimaan piala.
…pemikiran itu benar-benar konyol.


Komentar dan keterlibatan politis memuncak seiring dengan terkuaknya kasus secara berlahan-lahan, dan sudut pandang diatas diperbesar dengan sejumlah fakta sidang pengadilan Bali itu sendiri. Hal ini meliputi penolakan atas permintaan yang disebut diatas dan pemberangusan bukti, meskipun Corby memohon agar pemberangusan bukti itu diakhiri.

Dengan demikian, hukuman selama 20 tahun, yang belumpernah terjadi sebelumnya itu, peliputan besar dari pihak media, dan reaksi dari publik Australia barangkali memang sudah dapat diramalkan. Namun begitu, bahkan secara penampakan di permukaan saja, reaksi dari pemerintah Australia menjadi kian penasaran dan kontradiktif.
Apa yang muncul sungguh sangat mengganggu, karena penyelidikan dilakukan dengan sangat tergesa-gesa.


POLITIK
Dimensi politik nyata sekali bahkan sebelum adanya keterlibatan media Australia yang berskala besar, yang pemberitaan dan pelaporannya memiliki pengaruh yang semakin besar pada kasus itu sendiri.

Pelaporan dengan profil tinggi (penuh rekayasa) kasus narkoba yang lemah itu mulai menciptakan pengaruh pada hubungan Australia-Indonesia yang memang sudah tegang. Sebenarnya, aspek ini banyak dilaporkan secara luas di media pada saat itu.

Lebih lanjut, dengan mengingat bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar ke-empat di dunia dan mempunyai penduduk beragama Islam terbesar, kedekatan letak geografis Australia membuat hubungan kedua negara menjadi strategis bagi dunia Barat secara keseluruhan.

Masalah ini diperburuk lagi dengan ancaman potesial dari investasi Australia di Indonesia, sebuah negara yang dianggap sebagai pasar strategis bagi perusahaan Australia. Pada saat itu jumlah keseluruhan investasi Autralia di Indonesia mencapai A$ 2,6 milliar di akhir Desember 2005, dengan perdagangan bilateral sebesar sekitar A$ 10.4 milliar.

Dengan demikian, karena mengingat arti penting hubungan bagi Australia, dan perintah polotik untuk mempertahankannya, maka tekanan kepada para politisi Australia yang ditimbulkan oleh kasus tersebut sangatlah besar.

Tetapi ini bukan merupakan satu-satunya tekanan yang ada.


KEAMANAN BANDARA
Di tahun 2004, hanya tiga tahun setelah peristiwa Sembilan September, keamanan bandara menjadi perkara yang berprofil tinggi dan mendapat perhatian besar, bukan saja bagi masyarakat dalam negeri, tetapi juga secara internasional. Yang menyedihkan adalah bahwa keamanan bandara di Australia sangat kurang. Hal ini nampak jelas bukan saja dari para pengungkap fakta yang pada umumnya tersingkirkan, tetapi juga dari sejumlah laporan dan dokumen resmi lainnya (lihat The Library pada website ini).

Pemerintah Australia gagal untuk bertindak atas kurangnya keamanan di bandara, atau setidak-tidaknya, tidak dapat bertindak secara memadai. Di tahun 2004, jelas sekali bahwa keamanan di bandara Sydney, dan bandara-bandara lain di Australia, tetap dikompromikan dengan begitu payah dan berbahaya.

Bagi pemerintah Australia, kasus Corby memunculkan prospek bahwa situasi buruk ini dapat saja dilaporkan atau diberitakan di seluruh dunia. Ancaman bahwa bangsa-bangsa lain dapat tersadar pada resiko bahwa keamanan mereka sendiri terancam, jelas dan nyata. Tidak diragukan lagi, konsekuensi yang timbul dari perkara ini tentulah akan merusak bagi Australia, dan tentu saja juga merusak bagi pemerintahan itu sendiri secara politis.

Pemerintah Australia tentunya sangat menyadari hal ini. Mereka pasti sadar bahwa seandainya Schapelle Corby kembali ke Australia sebagai orang yang tidak bersalah, atau dianggap tidak bersalah secara hukum, maka fokus perhatian publik tentu akan tertuju pada keamanan bandara. Dari sudut pandang pemerintah Australia, skenario ini harus sedapat mungkin dihindarkan.


KORUPSI AFP
Potensi kerusakan politis internasional dan domestik yang disebabkan oleh fokus perhatian pada buruknya keamanan bandara-bandara di Australia bukan satu-satunya resiko politis yang muncul. Peran dan status Kepolisian Australia sama problematisnya.

Selama bertahun-tahun, telah banyak laporan yang terdokumentasi tentang korupsi sistemik di Kepolisian Australia, terutama di Sydney. Seperti yang diperlihatkan dalam film the Expendable, satu demi satu, para pengungkap fakta sudah berbicara lantang mengenai hal tersebut tetapi hanya untuk diabaikan begitu saja atau diperlakukan lebih buruk lagi. Sementara itu tidak ada upaya yang sudah dilakukan untuk memperbaiki keamanan di bandara. Sebenarnya justru hanya dipoles saja supaya kelihatan baik.

Situasi politik terkait dengan kasus Corby semakin diperburuk dengan fakta asli bahwa korupsi AFP sudah merambah ke sindikat narkoba, dan lebih buruk lagi, sindikat narkoba melalui kedua bandara di Sydney.

Jadi, bukan saja bandara kekurangan dari sudut pandang keamanan, tetapi para polisi, temasuk anggota polisi senior, terlibat dalam penyelundupan narkoba melalui kedua bandara di Sydney tersebut.

Implikasi politisnya tentu sangat besar, dan seandainya dikaitkan dengan kasus Schapelle Corby, maka krisis politik dalam negeri akan dengan mudah akan menyusul. Kepercayaan publik kepada Kepolisian akan runtuh, dan reputasi pemerintah Australia, baik didalam negeri maupun di luar negeri, pastilah akan rusak parah dalam jangka waktu pendek dan menengah.


TEKANAN POLITIK
Dengan demikian, tekanan yang disebabkan oleh kasus Schapelle Corby terhadap para politisi Australia sangat besar. Yang dipertaruhkan bukan saja hubungan antar bangsa yang penting dan strategis, tetapi juga terbukanya fakta ketidakamanan bandara yang sudah kronis dan korupsi sistemik di Kepolisian.

Maka dari itu, muncullah dua poros kepentingan besar dalam pemerintahan Howard di Australia: kepentingan Howard/Downer, dan kepentingan Ellison/Keelty. Kepentingan Howard/Downer terkait dengan hubungan dengan Indonesia, sedangkan kepentingan Ellison/Keetly berhubungan dengan dampak korupsi institusional di dalam negeri.

Yang menjadi pemberatan bagi kedua kepentingan ini adalah kesejahteraan seorang warga negara.

Khusus dari sudut pandang politis, keseimbangan kepentingan yang mendorong pengambilan keputusan pasti hanya sepihak.

Kenyataan yang dingin, seperti yang ditunjukan oleh The Expendable Project, adalah bahwa sejak persamaan politis ini menjadi jelas, perintah politis telah mendorong diambilnya tindakan-tindakan oleh pemerintah, dan selanjutnya oleh badan-badan negara.

Pemerintah Australia, baik secara langsung atau melalui departemen dan badan-badan kenegaraannya, bertindak melawan kepentingan Corby dengan semangat yang semakin tinggi. Derajat perekayasaan yang dilakukan departemen-departemen pemerintah belum pernah terjadi sebelumnya (tidak tertandingi).


THE EXPENDABLE PROJECT
The Expendable Project mengungkapkan latar belakang politis yang kompleks pada kasus Schapelle Corby dan mendokumentasikan bagaimana pemerintah Australia menebarkan departemen dan badan-badan kenegaraan untuk melawan Corby.

Proyek ini meneliti peranan sentral AFP dari sudut pandang operasional, penggunaan ABC untuk mengelola opini publik, dan tindakan sejumlah departemen dan badan pemerintahan lainnya dalam merusak posisi Corby dan keluarganya, secara langsung dan dengan penuh kesadaran.
Proyek ini menunjukkan besarnya tindak korupsi dan kriminal, termasuk menahan dengan sengaja bukti penting dari pengadilan di Bali, dan sebuah jaringan kebohongan yang sudah direncanakan terlebih dahulu yang telah diberikan kepada Parlemen dan media di Australia.

Proyek ini mengungkapkan pengorbanan hidup dan hak azasi manusia seorang warga negara yang tidak bersalah oleh pemerintah, hanya sekedar mengejar kebijasanaan politis dan kepentingan pribadi.




Sebuah Pengorbanan Yang Bersifat Politics (Schapelle Corby)Arifin Wardiyanto: Dukungan Grasi Schapelle Corby
Bukti Baru Bahwa Schapelle Corby
Tidak Bersalah Yang Diabaikan
34 Tersembunyi Fakta - Schapelle
Corby (Rinci)
Hakim Agung Ayyub:
Corby Harusnya Bebas





Kembali ke Halaman Depan Expendable Project





.